Dana Darurat

Nah, beberapa waktu terakhir ini kita sering mendengar istilah ini.

Misal dulu ketika pembatasan gerak, kita kerja dan sekolah dari rumah.

Kita kemudian mempersiapkan diri dengan stock makanan dan kebutuhan hidup di rumah.

Lalu mencadangkan lebih banyak.

Lalu mulai menyiapkan dana untuk kebutuhan yang "tiba-tiba" lebih banyak.

Beli masker, beli vitamin, beli jamu, dan jaga-jaga klo harus swap, rapid, harus isolasi mandiri, bahkan sampai dirawat.

.

Pesannya: miliki dana darurat.

Seperti apa tuh? Paling tidak kita siap dana 3-6x kebutuhan bulanan.

.

Kebutuhan bulanan itu bagaimana?

Ya, bisa jadi juga mengacu ke biaya hidup bulanan ataupun Angka Cukup.

https://www.annasahmad.com/2022/09/benarkah-cukup-itu-cukup.html

https://www.annasahmad.com/2022/08/kapan-kamu-merasa-cukup.html

.

Nah, sekarang untuk menghadapi situasi yang berbeda. Dulu, karena sifatnya adalah karena "alam" maka banyak negara memberikan subsidi. Mencetak uang banyak, bagi-bagi duit dan berbagai project yang membuat banyak uang beredar.

Tetapi, situasi itu berakibat buruk pada perekonomian karena akhirnya terjadi ketidak seimbangan antara supply dan demand yang sesungguhnya.

Sehingga, sejak tahun 2022 perlahan ekonomi akan kembali, dan tentu dampak dari banyaknya uang baru beredar tentu perlahan akan membuat uang fiat kehilangan nilainya. Bisa jadi ini yang disebut inflasi. 

Cek Rapor Financial 2022. Dapetin Templatenya Gratis!

Kedepan, uang yang beredar akan dikurangi, dengan suku bunga dinaikkan, tapi tentu prosesnya tidak sesederhana itu. Akan terjadi gejolak kenaikan harga, lalu daya beli turun, ekonomi akan melambat, ada bisnis yang akhirnya tidak bisa bertahan, dan entah apa lagi...

.

Hal ini membuat ketidakpastian ekonomi akan meningkat dan lebih beresiko.

Inilah yang menjadi banyak saran mengatakan kita perlu meningkatkan dana darurat hingga 12x kebutuhan bulanan. Sehingga misalkan terjadi PHK, bisnis turun, dan hal-hal lain, kita masih ada dana cadangan untuk bertahan hidup, dan segera pivot mencari peluang baru.

.

Dimana menyimpan dana darurat?

karena sifatnya adalah dapat dicairkan secepat mungkin, nilainya tidak fluktuatif, jadi pilihan bijaknya adalah di tabungan bank, deposito, atau reksadana pasar uang. 

Bagaimana kalau emas? Menurut saya, emas juga bisa, tapi resikonya lebih besar karena ada beda harga jual dan beli, serta bisa jadi gejolak ekonomi ini mempengaruhi harga emas lebih fluktuatif.

Kalau disimpan dalam bentuk property, nanti sulit jualnya.

Contohnya : Kebutuhan bulanan 5 jt. Maka persiapkan dana darurat min 60 jt.

  • Simpan 5 juta di tabungan
  • Deposito 25 juta
  • Reksadana Pasar Uang 25 juta
  • Sisanya bisa di emas (digital/fisik)


.

Selain dana darurat apa lagi yang perlu dipersiapkan?

- Asuransi, minimal punya BPJS

- Mulai investasi setelah dana darurat terpenuhi

- Mulai bisnis / freelancer

- Terus Belajar

- Persiapkan mental dan spiritual

.

Oh ya, saya punya materi tentang mencapai "Kebebasan Financial 2023". Download Templatenya.

.
Simple man, High Attitude