Lagi-lagi tentang "Uang dan Kebahagiaan"

Tentu tema ini selalu menarik di bahas,

Lagi dan lagi....

.

Tentu perlu kita kaji ulang, karena bagaimanapun keyakinan diri kita masing-masing tentang uang itu bisa berubah seiring dengan umur, pengetahuan, pengalaman, keyakinan, mindset, sosial, dan banyak hal lainnya.

Sebelum melanjutkan silahkan simak artikel terkait dulu :

Money Paradox (easterlin paradox) : https://www.annasahmad.com/2022/07/bagaimana-uang-membuat-kamu-bahagia.html

Money Dials : https://www.annasahmad.com/2024/01/10-money-dials-apa-itu.html


.

Sudah?

Yuk kita lanjutkan....

Manusia itu selalu ngincer kebahagiaan, kan? 

Walaupun disuatu titik kita akan belajar untuk bahagia tanpa apapun diluar diri kita.

Jangan gantungkan kebahagiaan kepada hal-hal diluar diri kita, apalagi diluar kendali diri kita.

Maksudnya,

Coba ganti minset atau keyakinan :

Saya akan bahagia kalau saya tinggal di rumah 5000 meter seperti istana

Saya baru bahagia kalau saya bisa punya mobil lamborgini.

.

carilah hal-hal sederhana, simple, yang bisa membuat kita bahagia dengan mudah, misal :

Saya bahagia ketika saya minum segelas air ketika berbuka puasa....

(disini kita diajarkan untuk berbahagia melalui ibadah puasa ramadhan kemaren)

.

Saya sendiri juga punya pertanyaan simple yang saya ajukan ke diri saya sendiri :

  • Bisa gak sih uang bawa kebahagiaan?
  • Apakah ada hubungan linear antara uang dan kebahagiaan?


Jawaban buat pertanyaan pertama tentu : "bisa" .

Nah, buat yang kedua, kelihatannya rumit, tapi sebenernya simpel kok!

Di riset Money Paradox, dilakukan uji hubungan antara uang dan kebahagiaan itu awalnya linear. Makin banyak uang, maka makin banyak kebahagiaan (lebih tepatnya kesenangan), sampai akhirnya mendatar aja ketika penghasilan di 75.000 dollar per tahun (kalau di sesuaikan dengan rupiah berapa ya? 25jt? 50jt per bulan?).

Maksudnya, setelah titik tertentu, seberapa pun gaji / penghasilanmu naik, pikiran dan perasaan kamu tidak akan naik secara drastis seperti sebelumnya karena semua reseptor kebahagiaan udah keciprat.

.

Mungkin di fase itu kamu sudah punya tempat tinggal yang layak, kendaraan yang bagus, sudah ada baju yang keren, sudah bisa makan di resto tiap minggu, liburan tiap bulan, ada tabungan dana darurat lebih dari 1 th, punya investasi rumah ke-2, ruko, apartemen, kontrakan, kos-kosan, kebun, sudah punya income dari bisnis ke-2, sudah ada investasi saham, obligasi, crypto, .....

Dan ada fenomena menarik lagi, semakin banyak waktu yang kamu habisin untuk mencari kebahagiaan itu, maka perasaan bahagia itu juga semakin menurun lho!

Maka, cobalah kita belajar menentukan titik cukup kita, atau nilai cukup kita sehingga selalu bisa merasakan kebahagiaan.

.

Ada pesan dari seorang ulama :

Rejeki tertinggi ya sehat

Rejeki terendah ya harta

Rejeki termulia ya anak sholeh

Rejeki yang sempurna Ridho Allah

.



Dan dalam science juga ada teori maslow....

Orang selalu menginginkan hidup yang panjang, berharga, dan bermakna. 

Dalam era modern, kita akan disibukkan dengan dunia, faktor lingkungan, dan keserakahan yang semakin meningkat membuat hidup semakin penuh stres. Berbagai faktor akan memengaruhi gaya hidup dan berkontribusi pada risiko kesehatan yang serius. 

Sehingga kita di masa ini perlu berupaya juga untuk mencapai berbagai dimensi kebahagiaan termasuk kesehatan dan kesejahteraan yang membawa perasaan positif seperti kegembiraan, kepuasan, kesenangan, dan keharmonisan.

.

Kesejahteraan saat ini bisa mencakup banyak aspek seperti kebahagiaan, energi, waktu luang, kedamaian dengan diri sendiri, kepuasan, kesengan, pengalaman/menyadari kepuasan dalam hidup, kehadiran perasaan positif (misalnya minat, cinta, kejutan, kesenangan) dan ketiadaan perasaan negatif (misalnya kecemasan, depresi, stres). 

.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan

Nutrisi - Asupan makanan yang cukup untuk kesehatan yang baik. 

Olahraga - Memiliki efek positif pada suasana hati, dapat mengendalikan stres dan menikmati kualitas hidup yang tinggi, terbebas dari tubuh yang sakit, mudah tersinggung, kecemasan, dan depresi.

Tidur - Tidur yang cukup diperlukan untuk menyegarkan pikiran dan tubuh. Kekurangan tidur dapat menyebabkan mudah tersinggung, kecemasan, depresi, dan pikiran yang terganggu.

Fun / Rekreasi - Merasakan santai dan menikmati hidup. Terlibat dalam beberapa aktivitas yang penting bagi kita memberi kita kebahagiaan, pemenuhan, kepuasan, dan berfungsi sebagai pembelokan dari kehidupan yang sibuk.

Beribadah, berdoa, tafakkur dan meditasi - Aktivitas ini membawa disiplin dan kedamaian dalam hidup. Selain itu, ada banyak manfaat terkait kesehatan yang membuat seseorang menjadi sehat dan aktif, baik dari sisi fisik dan spiritual.

Pertemanan, keluarga dan menjaga hubungan - Sahabat dan orang lain memberikan dukungan dan memberi kesempatan untuk mengembangkan pertemanan, kerjasama, dan kehidupan sosial yang berkualitas.

Optimisme, ketahanan, dan harapan - Ini adalah sikap mental dan mindset : Optimisme merujuk pada sikap positif sementara ketahanan adalah kemampuan untuk tetap kuat dalam situasi sulit. Memiliki sikap positif ini membuat seseorang tetap efektif dan produktif.

Habit positif - Rutinitas membantu seseorang menetapkan kebiasaan sehat yang memberikan pondasi pada hidup. Efek positif dari rutinitas adalah memberikan rasa kendali diri dan tanggung jawab pada diri sendiri.

.

Nah bagaimana menurut kamu?

Mau kita explore lebih dalam lagi?



Simple man, High Attitude