Bisnis Kecil Mau Export?

Indonesia sudah dikenal sebagai produsen berbagai macam produk sejak jaman dulu kala. Alam Indonesia menyimpan potensi yang luar biasa untuk dikembangkan dan dipasarkan keseluruh belahan dunia. Selama ini potensi ini banyak dimanfaatkan oleh perusahaan bermodal besar, tapi kini usaha mikro dan kecil memiliki peluang yang sama besarnya untuk mengirimkan produknya export ke luar negeri.

 

Export Produk Bernilai Tambah

Dulu sering kita membayangkan export itu ya bahan mentah, seperti kayu, rotan, bahan tambang, dan berbagai produk yang langsung dipanen atau diambil dari alam saja. Tapi kini export tidak hanya berorientasi komoditas atau yang bernilai jual rendah. Banyak sekali produk-produk UMKM Indonesia yang sudah siap bersaing dengan produk-produk luar negeri. Produk ini juga telah diproses dengan teknologi, kemasan yang cantik, dan nilai tambah sehingga dihargai tinggi oleh pembeli di pasar internasional.

 

UMKM dengan segala kelebihannya mampu mengolah sumber daya alam dengan sentuhan teknologi agar dapat memberikan nilai jual yang tinggi. Misal sabut kelapa dijual dalam bentuk cocomesh, buah pisang di buat dalam bentuk ledre pisang, atau singkong dibuat dalam bentuk kripik singkong.

 

Produksi produk turunan akan jauh lebih dihargai dari pada export bahan baku. Dengan margin yang cukup baik maka exportir dapat mengola berbagai macam produk lainnya agar nilai tambah dan kualitas produk semakin meningkat. Export dalam bentuk bahan mentah seringkali posisi penjual terjepit karena margin tipis, selalu dibanding-bandingkan dengan produk atau komoditas sejenis dari negara lainnya.

 

Bergotong Royong Untuk Export

Seringkali UMKM malas untuk export produknya sendiri walau pasar internasional sangat memerlukan produk tersebut. Di sisi lain memang export produk memerlukan skill tersendiri khususnya dalam bernegoisasi serta memiliki memahami ilmu export terkait regulasi serta proses expedisi. Disinilah sebenarnya kesempatan untuk saling bersinergi. Dengan semakin mudahnya akses internet, SMS, telepon, maka jalur-jalur komunikasi yang dulu harus menggunakan surat dan mesin fax jauh dipermudah.

 

Langkah strategis untuk mendapatkan kesempatan juga semakin mudah dengan banyaknya komunitas exportir. Bergabung di komunitas, berinvestasi ilmu dan pengalaman export sangat menunjang keberhasilan UMKM dalam memasarkan produknya skala internasional. Dalam komunitas yang solid, akses informasi pembeli, produk yang dicari, serta berbagai kendala terkait legal dan pengiriman barang akan mendapatkan solusi yang lebih cepat.




Berikut kumpulan tips tentang export untuk pengusaha UMKM

 1. Lakukan riset. Gunakan google sebagai sarana mencari informasi tentang produk di negara tujuan. Bisa juga mendatangi lembaga terkait seperti departemen perindustrian, departemen perdaganyan dan departemen koperasi. Hal ini perlu diperhatikan terutama untuk produk produk Seperti Fashion, Tas, Tekstil Garmen, sepatu dan handicraft.

 

2. Siapkan katalog dan brosur dengan standar internasional dengan bahasa inggris dan bahasa negara tujuan, serta spesifikasi produk, serta price list atas dasar CNF (cost & Freight) dan CIF (Cost, Insurance & Freight). Tuliskan juga kemampuan supply, time of delivery dan minimum order.

 

3. Cari sebanyak-banyaknya importer list yang berkaitan dengan produk kita, bisa melalui browsing internet, CD atau buku katalog yang memuat up to date list di Indotrade Guide atau bisa diperoleh di BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) dan situsnya.

 

4. Jika ada kontak temu coba selidiki calon partner kita. Termasuk kategori end user, trading house atau wholesalers. Coba cek sebelumnya apakah memang sudah ada permintaan dari potential buyer dari produk kita tersebut?

 

5. Lakukan riset kompetitor. Apakah sudah ada kompetitor, baik dari negara kita sendiri maupun dari negara lain?

 

6. Urusan harga sangat sensitif sekali, sehingga kita harus detail menghitung biaya-biaya yang terjadi. Termasuk packing, handling, fumigasi, maupun terkait jika dibutuhkan dokumen-dokumen yang harus di registrasi. Semua juga ditentukan dalam term waktu. Harga juga perhitungkan komisi / bonus dan harga jual dari produk kita.

 

7. Bagaimana regulasi impor di negara buyer apakah ada permintaan khusus untuk masalah dokumentasi, perizinan, penentuan bea masuk, fasilitas serta keringanan bea, apakah ada pembatasan produk dan sebagainya

 

Jika 7 hal tersebut sudah cukup lengkap maka cara terbaik menemukan pasar adalah datang langsung ke negara tujuan. Bisa dengan mengikuti pameran maupun event B2B yang kini sangat marak, mendekati network seperti konjen RI di luar negeri, ITPC, dan lembaga export lainnya sangat baik untuk mempercepat ditemukannya produk kita oleh importir dan buyer di luar negeri.

 

Ayo jadikan UMKM pahlawan devisa Indonesia

Instagram : @annasahmads
Tiktok : @annasahmads
Simple man, High Attitude