Bahasa Bayi : Inflasi

Banyak orang mengira inflasi itu sekadar naiknya harga barang-barang. 

Itu akibatnya, bukan penyebabnya. 

Inflasi yang sesungguhnya adalah penambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat. 

Bayangkan kamu punya 10 koin. Lalu tiba-tiba ada yang bisa membuat lagi 10 koin. Lalu membuat lagi 10 koin. begitu seterusnya.....
 
Tentu makin banyak koin beredar.
Lalu nilai tiap koin akan makin turun.

Begitu juga dengan uang.

Pemerintah dan bank sentral bisa "mencetak" uang baru (baik fisik maupun digital) kapan saja mereka mau.

.
.

Apa kata dasar inflasi?


The term originates from the Latin inflare (to blow into or inflate)
Jadi, secara kata inflare berarti "meniup ke dalam" atau "menggembungkan".




Kenapa Inflasi Itu Buruk?

1. Pencurian Terselubung: Saat uang baru dicetak, siapa yang dapat duluan? 

Pemerintah, bank besar, dan orang-orang yang dekat dengan mereka. Mereka bisa belanja saat harga-harga belum naik. Giliran uang itu sampai ke tangan rakyat biasa seperti kita, harga-harga sudah keburu naik. Jadi, daya beli uang kita terus berkurang. Ini seperti pajak tersembunyi yang menggerogoti kekayaan kita pelan-pelan. Nilai kerja keras kita jadi sia-sia.

.

2. Menghancurkan Tabungan: Kalau nilai uang terus turun, buat apa susah-susah menabung?

Orang jadi malas menabung untuk masa depan dan lebih memilih menghabiskan uangnya sekarang atau berspekulasi di aset-aset berisiko tinggi hanya untuk mempertahankan nilainya. Ini membuat orang jadi lebih boros dan kurang perencanaan jangka panjang.

.

3. Meningkatkan Preferensi Waktu (High Time Preference): Ini konsep penting. Kalau kita tidak bisa menyimpan nilai untuk masa depan dengan aman, kita cenderung fokus pada kepuasan saat ini saja.

Kita jadi kurang peduli pada masa depan, kurang berinvestasi untuk jangka panjang, kurang membangun peradaban. Sebaliknya, uang yang nilainya stabil atau naik (uang sehat/sound money) mendorong kita berpikir jangka panjang (preferensi waktu rendah). Peradaban maju karena orang menunda kesenangan hari ini untuk masa depan yang lebih baik.

.

4. Mengacaukan Perhitungan Ekonomi: Uang itu seperti penggaris untuk mengukur nilai ekonomi.

Kalau panjang penggarisnya terus berubah-ubah (karena inflasi), bagaimana pengusaha bisa menghitung untung-rugi dengan benar?. Bagaimana mereka bisa merencanakan investasi jangka panjang?. Ini menyebabkan kesalahan alokasi sumber daya (malinvestment) dan akhirnya memicu krisis ekonomi (siklus boom-bust).

.

4. Membiayai Pemerintah Boros & Korup : Dengan kemampuan mencetak uang, pemerintah bisa belanja gila-gilaan tanpa harus menaikkan pajak secara terang-terangan. 

Ini membuat pemerintah jadi semakin besar, semakin ikut campur urusan rakyat, dan lebih mudah membiayai perang yang merusak.


.

Nah, menurut kamu bagaimana?

Bagaimana cara kamu menyelamatkan dari inflasi?



Simple man, High Attitude