Perjalanan Shao Chun, 38 Tahun akhirnya Pensiun (FIRA)
Shai Chun, USD 2 Million, Singaporean, 38 tahun. Pensiunan (FIRE).
Yuk coba kita pelajari....
Aktif dalam Pendapatan Aktif
- Langkah pertama adalah fokus untuk memaksimalkan pendapatan dari pekerjaan utama (active income)
- Meningkatkan skill dan peningkatan gaji selama 14 tahun dan bisa naik min 10% setiap tahun.
- Perjalanan pindah karir dari industri keuangan ke teknologi, karena mengikuti trend dan memang gaji di awal turun, tapi berkembah dan bisa melampaui di jalur karir sebelumnya.
Strategi Meningkatkan Gaji dan penghasilan :
- Pertumbuhan Internal: Secara proaktif mengambil proyek di luar jobdesk, mempelajari keterampilan baru, dan membangun jaringan (networking) di dalam perusahaan.
- Eksplorasi Eksternal dengan secara rutin kontak headhunter dan membiasakan diri untuk interview min setiap enam bulan sekali, walau masih oke dengan perusahaan yang ada saat ini.
- Pendapatan Tambahan dengan menjadi pengajar di universitas, yang menambah pendapatan aktif dan ditabung untuk dana pensiun.
Pasif dalam Pendapatan Pasif
Bangun pendapatan pasif melalui investasi yang "pasif" atau tidak memerlukan banyak perhatian. Investasikan hingga setengah dari gaji bersihnya setiap bulan selama 14 tahun.
Bukan di saham tunggal.
Tapi pilih EFT / reksadana indeks : S&P 500, USIT (irlandia), China Tech ETF.
Alokasi konservatif hanya di Singapore Saving Bonds (SSB, bunga ~3%) untuk cadangan dan rasa "ketenangan pikiran" (peace of mind).
Diversifikasi High Return sekitar 5% ke Emas dan Bitcoin.
Bagaimana dengan property?
Untuk situasi di singapura agak berbeda karena regulasi dan sistem sewa 99 tahun. Ini berarti nilai properti pada akhirnya akan terdepresiasi (turun) mendekati akhir masa sewa.
Selain itu membeli properti hampir selalu melibatkan (KPR) jangka panjang (misal 30 tahun).
Menghindari Kesalahan Kelas Menengah
Ini membuat orang tetap miskin dan sulit kaya
Inflasi Gaya Hidup (Lifestyle Inflation): banyak orang naik gaji, uangnya habis di belanjakan dan gaya hidup yang makin naik dengan barang-barang branded.
Tidak Sadar Akan "Burn Rate": mengukur seberapa cepat seseorang menghabiskan uang tunainya.
Cek apa 5 pengeluaran terbesarnya: Pajak, Sewa, Makanan, Transportasi, dan Subscriptions???
Lalu pikirkan dan coba mana yang bisa dihemat. Misal pajak, bagaimana mengelola dan tax planning yang bisa menghemat pajak. Misal pajak emas mahal, pilih pajak crypto yang sudah final.
Pindah dari Singapura (kota berbiaya tinggi) ke Thailand (berbiaya lebih rendah) juga secara drastis mengurangi burn rate-nya, sebuah kemewahan yang dimungkinkan oleh kebebasan finansial.
Dan penting yang orang salah :
Pasif dalam Pendapatan Aktif (tidak mau reskill, networking, atau mencari peluang baru) dan makin Aktif dalam Pendapatan Pasif (mencoba day trading, memilih single stocks, atau mencari meme coin berikutnya).
Pilih kegiatan yang memang jauh berimpact dibanding investasi aktif.
Jadi kesimpulannya adalah :
Aktif dalam Pendapatan Aktif (Active in Active Income)
- Ini adalah fase membangun "mesin" penghasilan.
- Fokus utamanya adalah memaksimalkan gaji dari pekerjaan utamanya secara agresif.
- Caranya adalah dengan tumbuh secara internal (proaktif mengambil proyek, belajar skill baru) dan eksplorasi eksternal (aktif job hopping dan wawancara rutin) untuk mendapatkan kenaikan gaji yang signifikan dan cepat.
Pasif dalam Pendapatan Pasif (Passive in Passive Income)
- Ini adalah fase membangun "mesin" kekayaan.
- Fokusnya adalah mengalihkan pendapatan aktif yang tinggi (ia menabung hingga 50% gajinya) ke dalam investasi.
- Caranya adalah dengan berinvestasi secara pasif, terdiversifikasi, dan jangka panjang (ia menggunakan ETF S&P 500). Dia secara sadar menghindari pemilihan saham individu, day trading, atau properti sebagai investasi utama.
Menghindari Kesalahan Kelas Menengah (Avoiding Middle-Class Mistakes)
- Ini adalah fase melindungi dan mengoptimalkan kekayaan.
- Fokusnya adalah memastikan uang yang didapat dan diinvestasikan tidak bocor.
- Caranya adalah dengan melawan inflasi gaya hidup (tidak boros saat gaji naik), mengelola "burn rate" (mengetahui dan menekan pengeluaran), dan pada akhirnya, melakukan optimalisasi biaya hidup (ia pindah dari Singapura ke Thailand) untuk mengurangi jumlah total yang ia butuhkan untuk pensiun.

Gabung dalam percakapan