Bitcoin = Easy Money?
Apa Itu "Easy Money"?
https://www.youtube.com/watch?v=0b_35By3H84
"easy money" adalah uang yang didapat tanpa usaha atau kerja keras, merujuk pada kekuatan bank sentral untuk "mencetak uang dari ketiadaan".
.
Coba cari juga bahasan tentang Fractional Reserve.
.
Lali coba kita gali dari sudut pandang bitcoin.
Apakah Bitcoin = Easy Money?
Jawaban singkatnya: Tidak, secara fundamental Bitcoin adalah kebalikan dari "easy money".
Namun, kebijakan "easy money" dari bank sentral justru menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga Bitcoin, yang ironisnya membuatnya dipersepsikan sebagai cara "mudah" untuk kaya.
.
Riset : Analisis Bitcoin vs. "Easy Money"
Untuk menjawab ini, kita harus membandingkan definisi "easy money" (seperti dalam video) dengan desain fundamental Bitcoin.
1. Definisi "Easy Money" (Menurut Konteks Video) Dari video Prof. Jiang, "easy money" (uang mudah) merujuk pada kebijakan moneter ekspansif oleh bank sentral.
Ciri-cirinya:
- Penciptaan: Diciptakan "dari ketiadaan" (dicetak atau quantitative easing) oleh otoritas terpusat (bank sentral).
- Suplai: Tidak terbatas. Bank sentral dapat menambah suplai kapan saja untuk merangsang ekonomi.
- Konsekuensi: Menyebabkan inflasi, devaluasi mata uang, dan mendorong spekulasi berlebihan di aset lain (seperti saham dan real estat di Jepang) karena modal mencari tempat untuk melindungi nilai.
2. Desain Fundamental Bitcoin ("Hard Money")
Bitcoin secara spesifik dirancang untuk menjadi antitesis atau lawan dari "easy money". Ia sering disebut sebagai "Hard Money" (Uang Keras) Digital.
- Suplai yang Terbatas (Scarcity): Ini adalah fitur utamanya. Hanya akan pernah ada 21 juta Bitcoin. Suplai ini diatur oleh kode matematika (protokol) dan tidak dapat diubah oleh individu, perusahaan, atau pemerintah mana pun. Ini membuatnya langka secara absolut.
- Penciptaan (Mining/Proof-of-Work): Bitcoin baru tidak "dicetak". Mereka "ditambang" melalui proses yang disebut Proof-of-Work. Penambang harus menggunakan energi dan daya komputasi yang sangat besar untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks. Sebagai imbalannya, mereka mendapat Bitcoin baru.
- Biaya Produksi: Karena membutuhkan energi dan perangkat keras yang mahal, ada biaya produksi yang nyata untuk setiap Bitcoin baru. Ini sangat berbeda dari "easy money" yang biaya penciptaannya mendekati nol.
Mengapa Bitcoin Sering Disalahpahami sebagai "Easy Money"
Jika Bitcoin secara fundamental adalah "uang sulit", mengapa ia memiliki reputasi sebagai skema "cepat kaya" atau "uang mudah"?J
awabannya terletak pada Persepsi vs. Realitas, dan bagaimana Bitcoin berinteraksi dengan sistem "easy money" yang ada.
1. Bitcoin sebagai Aset Spekulatif
Meskipun Bitcoin dirancang sebagai uang, perilakunya di pasar saat ini lebih mirip aset spekulatif.
Volatilitas Tinggi: Harganya bisa naik atau turun secara drastis dalam waktu singkat.
Perilaku Spekulan: Kenaikan harga yang cepat ini menarik orang-orang yang berharap mendapat keuntungan besar tanpa usaha ("get-rich-quick"). Mereka tidak peduli dengan teknologinya; mereka hanya ingin "uang mudah" dari kenaikan harga. Ini mirip dengan orang yang berspekulasi di tanah tanpa pernah berniat membangun rumah di sana.
.
2. Ironi Terbesar: "Easy Money" Mendorong Harga Bitcoin
Inilah poin paling krusial yang menghubungkan video Prof. Jiang dengan Bitcoin. Ketika bank sentral menjalankan kebijakan "easy money" (mencetak uang, menurunkan suku bunga), nilai mata uang fiat tersebut menurun (inflasi).Investor dan masyarakat yang memegang uang tunai akan melihat daya beli mereka tergerus.
Untuk melindungi kekayaan mereka, mereka memindahkan modal dari uang tunai ke aset langka yang tidak bisa di-inflasi.Secara tradisional, aset ini adalah emas, properti, atau saham.
Kini, Bitcoin (dengan suplai 21 juta yang pasti) dipandang oleh banyak investor sebagai "emas digital" atau sekoci penyelamat (hedge) terhadap "easy money".
Jadi, semakin banyak "easy money" (USD, Euro, dll.) dicetak, semakin banyak permintaan untuk aset "hard money" seperti Bitcoin.
Kebijakan "easy money" bank sentral secara langsung menyebabkan perpindahan nilai ke Bitcoin, yang mendorong harganya naik.
3. "Mudah" Bagi yang Awal, Sulit Bagi yang Akhir
Bagi early adopters (pengadopsi awal) yang membeli Bitcoin saat harganya sangat murah, keuntungan mereka terlihat seperti "uang mudah" hari ini. Namun, mereka mengambil risiko yang sangat besar pada teknologi yang belum terbukti. Bagi siapa pun yang masuk hari ini, mendapatkan Bitcoin membutuhkan pertukaran dengan uang yang sudah mereka peroleh (dari kerja keras) atau melalui proses mining yang sangat mahal.
.
Jadi Apakah Bitcoin termasuk "easy money"?
- Secara Desain (Protokol): TIDAK. Bitcoin adalah antitesis dari "easy money".
Ia dirancang sebagai "hard money" (uang keras) yang paling langka dan paling sulit diproduksi di dunia. Ia tidak bisa dicetak sembarangan oleh otoritas pusat.
- Secara Persepsi (Pasar): YA. Bitcoin dipersepsikan sebagai "easy money" oleh para spekulan yang berharap kaya dengan cepat hanya dengan membeli dan menahan.
- Secara Konsekuensi (Hubungan): IRONIS. Bitcoin adalah reaksi terhadap "easy money".
Kenaikan harganya sebagian besar didorong oleh kebijakan "easy money" bank sentral, yang membuat orang mencari aset alternatif untuk menyimpan nilai.Dalam konteks video Prof. Jiang, "easy money" adalah penyebab kehancuran ekonomi.
Bitcoin, bagi banyak pendukungnya, dilihat sebagai solusi atau pelindung dari kehancuran tersebut.
Gabung dalam percakapan