Thesis Siklus 4 Tahunan Bitcoin

Beberapa bulan terakhir saya mencoba menggali terus ilmu tentang bitcoin.

Dan hasilnya sungguh menakjubkan.

Bitcoin itu beda

Bitcoin itu bukan crypto.

.

Dan saya cukup yakin, bitcoin adalah gold 2.0

.

Tapi apakah kemudian kita akan gelap mata dan membeli bitcoin dengan brutal? 

All in?

Hajar kanan?

.

Kalau saya sih NO.

Semua investasi itu ada risikonya.

Beli tanah : mangkrak

Beli rumah : susah dijual

Beli apartemen : gak ada yang sewa

Beli emas : bisa lupa simpennya, spread harga jauh

Beli dollar : lecek, sobek, ilang

Beli saham : di dump bandar

Bisnis : piutang tak tertagih

.

Dan masih banyak lagi lainnya....

Sama juga dengan bitcoin

Lihatlah grafik ini.

Kalau di social media, mereka hanya lebih melihatkan cuan, kenaikan harga, dan untung saja.

Tapi faktanya :

tahun 2014 : turun -87%

tahun 2018 : turun -84%

tahun 2022 : turun -77%

tahun 2026 : ????

.

Tentu ini perlu kita kenali dan sadari penuh sebagai seorang investor.

Tidak ada yang terus naik.

  • Ada masa akumulasi (sideways)
  • Ada masa bertumbuh (naik berkisar 80%–170%)
  • Ada masanya bubble (naik extrem 930% (2013), 2300% (2017), 260% (2021), dan 247% (2024)
  • Ada masanya crash / koreksi dalam 77%–84%


.

.

Walau kini sekarang ada thesis baru yang sedang populer.

Tidak ada bear market :


Cycle kali ini sudah berbeda total dengan sebelumnya karena :

  • Ada ETF bitcoin
  • Akumulasi oleh institusi dan perusahaan besar
  • Pemerintah menjadikan bitcoin sebagai cadangan devisa
  • ....

Fase Adopsi dan Siklus Harga:

  • Innovators (2011–2014)
Karakteristik: "Bitcoin is Money, Peer 2 Peer Cash, Silk Road, Cypherpunks & Libertarians, MtGox, Minimal Retail." Harga: Naik dari $4,50 ke $1.342,19, lalu turun ke $188,26 (-85,4%). Fase ini melibatkan pengguna awal seperti cypherpunks dan libertarians, dengan lonjakan harga pertama yang besar.

  • Early Adopters (2014–2018)
Karakteristik: "Bitcoin is Digital Gold, Corporations v Users, Fork Wars & MtGox, Front Run S&P 500, Retail & Trader Dominated." Harga: Naik dari $188,26 ke $21.066,63 (+13.927,98%), lalu turun ke $3.106,76 (-85,4%). Bitcoin mulai diakui sebagai "emas digital," dengan partisipasi besar dari retail dan trader.

  • Early Majority (2018–2023)
Karakteristik: "Bitcoin vs Crypto, 'Institutions Are Coming' HNWIs, Fund & Retail Mix." Harga: Naik dari $3.106,76 ke $70.791,86 (+245,74%), lalu turun ke $23.708,83 (-74,9%). Minat meningkat dari individu beraset tinggi dan dana investasi, dengan volatilitas yang masih tinggi.

  • Chasm (2023–2024)
Karakteristik: "Red Wave, Chasm Crossed, US ETF." Harga: Naik dari $23.708,83 ke $293.182,03 (+335,96%), lalu turun ke $105.595,28 (-50,36%). Fase ini menandakan penyeberangan "chasm" (penerimaan mainstream), ditandai oleh persetujuan ETF Bitcoin di AS.

  • Late Majority (2024–2029)
Karakteristik: "Bitcoin is Digital Capital, Corporate Bitcoin Treasuries, Strategic Bitcoin Reserves, BTC = Global Reserve Asset." 

.

Harga: Diproyeksikan naik dari $105.595,28 ke $1.600.000 pada 2029.

Fase ini memproyeksikan adopsi luas oleh korporasi dan pemerintah, dengan Bitcoin menjadi aset cadangan global.

.
.

Belajar dari kejadian EMAS :


Emas pernah naik sangat tinggi di setelah kejadian tahun 1971.

Puncaknya di sekitar tahun 1980an.

Dan untuk kembali ke harga itu, perlu waktu sampai 28 tahun.

.
.

.

Akankah ini terjadi?

Atau sebaliknya, dengan makin masifnya adopsi, berpeluang bitcoin naik sangat tinggi, lalu crash dengan sangat keras, seperti emas bubble di tahun 1970 sampai 1980-an. Lalu baru kembali ke harga yang sama setelah 28 tahun kemudian?


Bagaimana menurut kamu?

Thesis mana yang lebih masuk akal?

1. Siklus 4 tahunan tetap akan datang
2. Tak ada lagi crash / bear market


Persamaan:
  • Kedua grafik menunjukkan bahwa harga Bitcoin mengikuti pola siklus yang berulang: kenaikan signifikan diikuti oleh koreksi tajam.
  • Siklus ini mencerminkan dinamika pasar yang didorong oleh sentimen investor (FOMO pada Bubble, kepanikan pada Crash).

Perbedaan:
  • Thesis pertama : dari 3 periode waktu sebelumnya selalu mengacu siklus empat fase (Akumulasi, Pertumbuhan, Bubble, Crash) yang berulang setiap 3–4 tahun, menekankan psikologi pasar.
  • Thesis kedua : mengaitkan siklus harga dengan tahapan adopsi teknologi, memberikan narasi jangka panjang bahwa setiap siklus membawa gelombang adopsi baru (dari Innovators hingga Late Majority), dengan proyeksi harga masa depan.

Gambaran Umum : 
  • Seiring waktu, volatilitas Bitcoin tampak menurun, dengan kenaikan Bubble yang lebih kecil (dari 2300% pada 2017 menjadi 247% pada 2024) dan Crash yang sedikit lebih ringan (dari -84% pada 2018 menjadi -50,36% pada 2025).
  • Ini menunjukkan bahwa seiring maturitas pasar dan meningkatnya likuiditas, Bitcoin mungkin menjadi lebih stabil, konsisten dengan pola aset yang diterima secara luas.

Bisa jadi crash itu akan tetap aja, tapi penurunannya tidak akan lagi extrem seperti di fase sebelumnya.

Begitu juga kenaikannya.

Jadi harganya naik tidak terlalu tinggi, turunnya juga tidak terlalu dalam.
.
.

Inipun masih membuka thesis baru lagi, jika ternyata kenaikan bitcoin sangat tinggi sekali dalam periode waktu yang sangat pendek.

Jika itu terjadi, maka bisa jadi bitcoin juga berpeluang "mencontek" kejadian emas di tahun 1980-2008.

Semoga kita semua diberikan kekuatan yang terbaik dalam hidup kita.

Aminnnnn.....

Simple man, High Attitude