Kesalahan dalam membuat goal

Udah tanggal 1 Desember....

Eng-ing-eng.

Bagaimana perjalanan 2023,

Bagaimana kabar resolusinya,

Mudah mudah-mudahan udah tercapai, atau paling tidak udah mulai mendekati ya. Aminnnnn

.

Tapi hari ini mari kita explorasi teknik membuat goal yang salah.

Mungkin selama ini kita sudah belajar tentang istilah SMART.

Ya : Spesific - Measurable - Attainable - Realistic - Time Bound

Siapin selembar kertas, dan coba jawab sekalian pertanyaan singkat di bawah ini :


1. Spesifik :

  • Apa yang sebenarnya Anda inginkan?
  • Gambarkan seperti apa situasinya?
  • Dimana dan dengan siapa Anda mencapainya?
  • Mengapa itu penting?


2. Dapat di ukur :

  • Bagaimana Anda tahu kapan telah mencapai tujuan?
  • Apa bukti-nya? Bagaimana cara mengetahui progressnya? 
  • Apa yang Anda lihat, dengar, dan rasakan ketika mencapai hasil Anda?


3. Dapat dicapai (Attainable)

  • Apakah tujuan Anda realistis? 
  • Apakah Anda mempunyai sumber daya yang diperlukan, atau tahu dimana bisa mendapatkan sumber daya untuk mencapai tujuan Anda?
  • Apakah tujuan itu memotivasi Anda setiap hari?


4. Realistis 

  • Apakah Anda bisa mengindera dengan pikiran, perasaan, dan tubuh atas goal itu?
  • Apakah tujuan selaras dengan situasi / ukuran Anda saat ini?


5. Dibatasi waktu

  • Kapan Anda akan memulai menjalani goal tersebut?
  • Kapan tepatnya Anda dapat mencapai tujuan tersebut?


Yuk cek catatan GOAL tahun lalu...

Baca perlahan, dan apakah sudah cukup "SMART" dengan konsep diatas?


Tuliskan : ___________________________________


Itu udah keren, tapi ternyata kalau kita explorasi lagi lebih dalam dengan Konsep Wellform Outcome, ternyata bisa jadi pola SMART itu bisa dioptimasi lagi.

Yuk kita gali lagi, apa peluang-peluang yang ada dengan istilah : P - U - R - E

yaitu : Positif - Under Control - Relevant - Ecological


Yuk kita cek apakah sudah :

1. Positif

  • Pernyataan goal sudah dalam bentuk kata positif. 
  • Contoh goal yang kurang tepat : Saya tidak mau sakit, saya tidak mau miskin, saya tidak mau hidup di kota X, saya tidak mau Y jadi presiden. 


2. Di bawah kendali diri 

  • Sudah tahu kan apa makna ada dalam kendali diri dan apa yang ada di luar kendali?
  • Contoh goal yang di luar kendali : Saya mau anak saya hapal 30 Juz, saya mau pasangan saya setia pada saya, saya mau orang tua saya lebih peduli dan sayang, ....
  • Coba cek goal kita diatas, apakah sudah ada dalam kendali diri kita. Jika belum ubahlah menjadi goal dengan aktivitas baru yang ada dalam kendali diri kita.


3. Relevan

  • Apakah tujuan Anda sejalan dengan prioritas, keyakinan, dan nilai-nilai Anda?
  • Dengan menyadari ini kita akan menemukan motivasi internal yang lebih kuat.
  • Contohnya apa? Misal memandang orang kaya itu pelit, maka goalnya biasanya akan sulit tercapai. Yang lain misalnya konsep uang. Uang adalah akar dari ..... Jika jawabannya tidak selaras biasanya aksinya akan bertentangan.


4. Ekologis

  • Apakah sudah selaras dengan lingkungan kita? lingkungan sosial dan keluarga?
  • Apakah hasil akhir Anda akan berdampak pada orang lain, baik secara positif maupun negatif?
  • Apakah tujuan ini memiliki konsekuensi, baik negatif maupun positif? 
  • Contohnya apa? Misal seorang perempuan ingin berkarir, namun suaminya melarang atau belum mengijinkan. Atau misalkan punya keinginan untuk berolah raga, tetapi dia menggunakan musik yang keras dan mengganggu tetangganya.



Yuk join group diskusi : 



Simple man, High Attitude