Berhentilah Mengubah Diri (....lho, kok gitu? )

Dimasa saya sedang evaluasi tahunan, ada pesan menarik tentang :

"Berhentilah mencoba mengubah diri sendiri"

entah klik bait atau apa? 

tapi buku yang ditulis Anthony de Mello

ini cukup menggelitik dengan pola logika terbalik.

Yuk kita explore apa isinya


Ada beberapa pesan yang bisa kita ambil untuk kehidupan kita :

Pelajaran 1: "Berhentilah mencoba mengubah diri sendiri."

Salah satu kesalahan terbesar yang dapat kita lakukan adalah mencoba mengubah diri kita sendiri. Kita mencoba memperbaiki kekurangan. Kita mau menjadi lebih sempurna dan memenuhi harapan orang lain.

Namun, sebenarnya, kita sudah sempurna dengan cara yang sebenarnya. Ketika kita mencoba mengubah diri kita, kita hanya menyangkal diri kita yang sebenarnya dan menciptakan lebih banyak rasa sakit dan penderitaan.


Pelajaran 2:  "Terimalah kekuranganmu."

Alih-alih mencoba memperbaiki kekurangan kita, kita seharusnya belajar untuk menerimanya.

Kekurangan kita adalah bagian dari apa yang membuat kita unik dan istimewa. Kekurangan merupakan sumber dari kreativitas dan kasih sayang.

Ketika kita menerima kekurangan kita, kita membuka diri untuk dunia penuh kemungkinan.


Pelajaran 3: "Lepaskan kebutuhanmu akan kontrol."

Salah satu sumber penderitaan terbesar adalah kebutuhan kita akan kontrol. 

Kontrol akan sikap pasangan kita, kontrol akan perkataan orang lain, dan sebagainya. Kita ingin mengontrol segala hal di sekitar kita. 

Namun, kenyataannya, kita tidak bisa mengontrol apa pun. Satu-satunya yang bisa kita kendalikan hanyalah diri kita sendiri : pikiran, perasaan, dan respon diri kita sendiri.

Ketika kita melepaskan kebutuhan akan kontrol, kita membuka diri untuk dunia yang lebih damai dan penerimaan.


Pelajaran 4: "Terimalah saat ini."

Satu-satunya saat yang benar-benar ada adalah saat ini.

Masa lalu telah berlalu, dan masa depan belum ada.

Ketika kita fokus pada saat ini, kita bebas dari penyesalan masa lalu dan kecemasan masa depan. 

Betul?


Pelajaran 5: "Berikan kasih sayang pada diri sendiri."

Berbuatlah baik dan memahami diri kita sendiri.

Ini tentang menerima diri kita apa adanya, dengan segala kekurangan.

Ketika kita mengasihi dan menyayangi diri sendiri, kita membuka diri untuk dunia cinta dan penerimaan.



Pelajaran 6: "Lepaskanlah Kemelekatan."

Apa itu? keinginan untuk melekat pada hal-hal yang sifatnya tidak kekal. 

Kita melekat pada benda milik / harta kita, hubungan kita, dan ego kita sendiri.

Bahkan pikiran dan perasaan kita sendiri...

Lepaskah, ikhlaskan, ridlo... sehingga kita mampu membuka diri untuk dunia kebebasan dan pembebasan.


Pelajaran 7: "Be Present - Hadir sesungguhnya di dalam dunia"

Mungkin selama ini kita terlalu asyik dengan gadget. Nemenin anak belajar kita nonton youtube, makan sambil lihat IG, ngobrol sama pasangan tapi lihatin pesan wa. 

Cobalah kembali memperhatikan pemandangan, lihatlah warnanya, dengarkan suaranya, hirup aroma, dan rasa dunia di sekitar kita.

Ini juga berarti hadir dengan orang-orang dalam hidup kita. Ketika kita hadir, kita terbuka untuk pengalaman dan kemungkinan baru.



Kalau dilihat sebenarnya buku ini lebih memberikan "kesadaran baru"

Tidak berusaha merubah diri kita dengan tuntutan sosial di sekeliling kita.

Dengan kesadaran baru ini, sebenarnya mampu memiliki energi positif baru dalam menjalani kehidupan ini.



Yuk join group diskusi : 


Simple man, High Attitude