Tahapan Perubahan via "the change curve"

Saya jadi teringat hakikatnya kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan jika kita mau berubah.

Mau jadi langsing, ya harus merubah gaya hidup dan pola makan
Mau punya tabungan 1 M, ya harus bekerja mendapatkan uang, menabung, dan investasi
Mau memaafkan (melepaskan), ya perlu merubah mindset, pikiran, perasaan, sampai perilaku diri

.
Ada suatu teori kurva perubahan, change curve oleh Kübler Ross. Beliau seorang psikiater yang menggambarkan 5 tahapan yang perlu kita hadapi.

tahapannya adalah : shock & denial, anger, bargaining, depression, and acceptance. 

Kalau kita translate ke Bahasa Indonesia : penyangkalan, kemarahan, pencarian makna, depresi, dan penerimaan.




Kalau saya explore di google, sebenarnya ada juga kurva yang mirip, tapi dengan tahapan yang berbeda, tapi menurut saya 5 tahapan ini cukup simple dan sesuai dengan banyak kasus yang kita hadapi sehari-hari. 

Jadi kita pilih model ini dan yuk kita bahas satu per satu tahapannya :


1. Penolakan atau denial

Tahap pertama denial. Suatu peristiwa yang buruk pasti membuat kita menolaknya. Kita anggap itu hanya mimpi, itu adalah kesalahan, apa yang terjadi benar-benar tidak nyata. Sampai akhirnya kita sadar bahwa hal itu benar-benar terjadi. 

2. Kemarahan atau anger

Keadaan buruk itu membuat kita takut dan marah. Kita frustasi, cemas dengan kenyataan yang terjadi. Kita merasa tidak diperlakukan adil dan mulai menyalahkan pihak lain diluar diri kita atas hal yang terjadi.  

3. Pencarian makna atau bargaining

Hingga akhirnya kita mulai masuk pada tahap pencarian makna. Kemarahan sudah mulai mereda, mulai berdoa, bernegosiasi, mencari bantuan dari pihak lain, dan menemukan hikmah-hikmah dibaliknya. Tetapi kita tidak akan langsung mendapatkan jalan keluarnya.

4. Depresi

Pada tahap depresi, seseorang bisa merasa kehilangan harapan. Di tahap ini ada orang-orang yang cenderung melarikan diri, atau memilih menyendiri saja. Tanda-tanda di situasi ini adalah munculnya kesedihan yang ekstrim, penyesalan, dan demotivasi.

5. Penerimaan

Setelah mampu melewati fase depresi, kita akan masuk tahap menerima perubahan. Kita bersedia untuk mulai mengadopsi pikiran baru, keyakinan baru, mindset baru, nilai nilai baru, cara-cara baru yang merupakan hasil dari perubahan. 
.
.

Bagaimana kita bisa menjalani tahapan perubahan ini dengan lebih mulus?


pelajari dan latih dengan "SEDONA METHOD" :

1. Mengakui

Tahap pertama adalah mengakui apapun masalah, akui kenyataan yang ada, akui perasaan yang dirasakan, mengakui bahwa ada hal-hal yang diluari kendali diri kita. 


2. Memaklumi

Manusia bisa salah, diri kita sendiri bisa salah, orang lain bisa salah. 
Melakukan kesalahan belum tentu seseorang itu buruk selamanya.
Tiap orang selalu memiliki hak untuk memperbaiki diri.


3. Menerima

Terimalah diri kita dan mencintai diri apa adanya. Apapun yang ada dalam diri kita, apapun yang terjadi dalam hidup kita saat ini.


4. Melepaskan

Ijinkan diri kita untuk melepaskan perasaan ini.

Seperti tentang tangan yang menggenggam batu di artikel ini :

Ketika kita melekat pada sesuatu, akan sakit ketika melepasnya
Sadari hidup ini sementara, ada yang zat Yang Maha Kuasa
Dalam hidup tiada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri

.
.
Sekarang duduk / berbaringlah dengan rileks....

Rasakan apapun yang bisa kamu rasakan. Sebutkan apa nama perasaan itu...
Tanyakan pada diri sendiri, "Bisakah saya melepaskan perasaan ini?
Akankah saya melepaskan perasaan ini?
(note. Kita selalu memiliki kebebasan untuk memilih, memiliki perasaan ini, atau melepaskan)

Tanyakan kembali : Kapan saya bersedia melepaskan perasaan ini?

.
.



Lakukan latihan "Sedona Method" ini beberapa kali dengan tahapan diatas

lalu ukur "rasa" yang ada.
Misalkan dari skala 1-10

skala 1 kita sudah ikhlas melepas
skala 10 masih terikat sangat rapat
.
.

Dalam pendekatan di ilmu NLP kita bisa juga memodifikasi diri kita dengan menggunakan teknik circle of excelence. Semoga kapan-kapan bisa kita bahas ya....








Simple man, High Attitude