Membuat Kontrak Diri

Sudah berapa kali dalam hidup kamu membuat kontrak atau perjanjian dengan orang lain?

- sewa menyewa

- mengontrak rumah

- membeli property/kendaraan

- berhutang ke bank / koperasi / perseorangan

- kontrak kerja (dengan perusahaan)

- dan berbagai hal lain.


tapi....


pernahkah kamu membuat kontrak dengan dirimu sendiri?


.

mungkin kita berpikir : "buat apa?" atau "Apa manfaatnya?"

.

Dalam dunia pengembangan diri, mentoring, ataupun coaching, ide untuk pembuatan kontrak diri ini cukup menarik. Setiap orang perlu memiliki komitmen dan kesungguhan untuk meu berubah.

Kita bisa saja membuat suatu mimpi / goal yang baik, goal yang spesifik, lalu membuat suatu rencana-rencana, sehingga perlu menyatukan semuanya dalam sebuah kontrak dengan diri sendiri.

Akan lebih bagus lagi jika dilengkapi dengan strategy untuk mencapai tujuan.

Mengapa dituangkan dalam tulisan? 

Sudah banyak penelitian yang membuktikan membuat kontrak tertulis akan membantu seseorang untuk konsisten dan disiplin.

Beberapa riset sudah dilakukan untuk membantu anak belajar lebih baik, membantu orang berolahraga secara konsisten, dan menjaga motivasi tim dalam bekerja.

Bagaimana isi Kontrak Diri? 

Teknik ini di mulai dari suatu motivasi yang sangat mudah (hal kecil dan sederhana) dan dibatasi waktu singkat 1 minggu - 1 bulan saja.

Seiring berjalannya waktu, bisa ditingkatkan dengan hal yang lebih besar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 

Dalam suatu kontrak, sebaiknya cari juga saksi. Sama hal-nya dengan jenis kontrak lainnya yang perlu ada saksi agar membantu memberikan tanda pada diri sendiri bahwa Kamu benar-benar serius melakukan perubahan ini dan memperbesar peluang kita akan menjalankannya.

Siapa saksinya? 

Tterserah, bisa pasangan, bisa orang tua, bisa anak, bisa sahabat, bisa coach/mentor, yang bersedia mengingatkan akan tujuan atau goal yang kita inginkan. 

Tidak harus ada kok.

Lakukan senyamannya kamu buat memulai.

Ada yang tanya, bagaimana kalau ada saksi, misal pasangan, eh malahan dia nyalah-nyalahin, nyeramahin dll? Ya, mungkin cari saja orang lain.

Prinsipnya kita perlu tanya sama diri sendiri : apa support sistem yang kita perlukan?

Jelaskan juga ke saksi, perannya adalah sebagai "partner akuntabilitas" : cukup tanya aku tiap pagi apakah to do list sudah dikerjakan? itu saja cukup. Tidak perlu komentar, masukan, saran, kritik, dll

Kalau perlu minta dia baca artikel ini : 

https://www.annasahmad.com/2022/10/seni-memberi-saran-memaksa-atau.html

.

Seperti apa contoh kontraknya?

ini dia...


Pastikan juga kita menentukan "formula for success" dan strategi yang bisa kita lakukan untuk mencapai goal yang diinginkan. 

Action yang akan membawa kita ke hasil yang kita inginkan. Misal di kasus olah raga diatas, bisa memberikan alternatif jenis kegiatan yang bisa dilakukan. Gunakan masa lalu kita, atau kesuksesan kita di bidang lainnya untuk memotivasi diri kita untuk melakukan di bidang yang ingin dicapai.

Setelah kontrak pertama berakhir (misalkan dalam 1 minggu), refleksikan pikiran, perasaan, dan fisik yang dirasakan. Silahkan cek, apa yang bisa diperbaiki, ditambahkan, atau dikurangi.

.

Rayakan setiap kemenangan kecil.

Self reward "good job" atau berteriak Yes! akan meningkatkan motivasi kita untuk konsisten.


enjoy.

=> Dapetin ebook pribadi yang lebih baik di link ini.

Simple man, High Attitude