Hati hati membuat kesimpulan (jika seseorang berbuat buruk...)

Ih dia itu lho baik banget, masa setiap status aku dia komen...

atau....

Wah dia itu sombong dan gak suka sama aku, udah tahunan jadi friend di fb dan IG, gak pernah sekalipun dia kasih like status aku...


Menarik banget ya...

Ternyata ada fenomena yang perlu kita kenal, dan ini di explorasi dalam suatu teori yang di kenal dengan Hanlon’s Razor.

.

Asli, baru saja aku denger tentang hal ini... Thanks buat mas Aji buat infonya...

.

Kalau kamu penasaran coba deh cari referensi buku atau video yang lebih detailnya. Tulisan blog ini cuma dari sudut pandang aku aja.

Jujur, ini tidak mudah, karena prinsip dari Hanlon’s Razor ini adalah cara berpikir rasional (masuk akal) tentang perilaku orang lain. Dimana kita harus memiliki prinsip-prinsip yang memberdayakan dalam hal ini :

1. Setiap orang memiliki "peta" -nya masing-masing. Bisa jadi peta saya, dan peta orang lain sama ataupun berbeda. 

2. Setiap orang lain selalu memiliki niat yang baik

3. Setiap orang berperilaku berdasarkan sumber daya (pengetahuan, kemampuan) ataupun "peta" yang dia miliki.

.

Maksudnya bagaimana?

Lebih mudah kita cerna dengan sebuah contoh kasus saja :

Misalkan seseorang, Pak X sedang mengantri di teller bank. Tiba-tiba Pak X membentak seseorang yang ada di belakangnya dengan kasar. Disini bisa jadi kita berasumsi Pak X kesal kepada orang di belakangnya. Lalu menganggap respons negatif tadi sebagai tindakan jahat, bukan sebagai akibat dari faktor-faktor yang kita tidak ketahui. Faktanya, kita merasakan respons negatif walaupun sebenarnya kejadian tersebut sifatnya netral. (misalkan Pak X sedang buru-buru karena anaknya ada kecelakaan, atau dia sedang lapar, atau dia baru saja berantem dengan istrinya, dll) 


Dalam Hanlon’s Razor, Pisau Hanlon, menjelaskan sebenarnya komunikasi kita pada dasarnya didominasi oleh non verbal. Apa itu?

Yaitu : Bahasa tubuh dan intonasi.

Pasti kamu pernah mengasumsikan suatu pesan berdasarkan expresi wajah orangnya, bukan dari kata-kata yang diucapkannya. Tentu hal ini sangat berbahaya dan bisa fatal karena kita mengganggap kita bisa membaca pikiran orang lain dengan benar.

Dalam hal ini kita perlu "sadar diri" untuk menjaga asumsi dan prasangka diri kita sendiri.

Kata-kata yang paling sering diucapkan dari Hanlon’s Razor adalah :

Never attribute to malice that which is adequately explained by stupidity

Jujur, saya juga cukup bingung translate ke bahasa Indonesianya, jadi coba deh artiin sendiri.

.

Ubahlah persepsi "bodoh" menjadi kelelahan, kelaparan, stress, kemalasan, ketidaktahuan, kesalahpahaman,… sehingga kita punya sudut pandang baru yang lebih realistis kenapa orang berperilaku seperti itu. 

Cara pandang yang lebih empati, dimana kita melihat setiap orang sebagai manusia yang punya masalahnya sendiri, dan bukanlah karakter dirinya. 

.

Kenapa kok Pisau Hanlon?

Ibaratnya, kita perlu berhati-hati ketika menangkap pisau jatuh (perilaku orang lain), karena bisa juga melukai diri sendiri. 

Misalkan bos di kantor mengirimkan whatsapp yang blak-blakan karena dia terburu-buru, bukan karena dia kasar. Pelayan di restoran salah membuat order makanan karena dia baru saja ribut di jalanan, bukan karena dia tidak kompeten.


.

Sehingga, seperti 3 tips diatas, kita perlu membuat asumsi yang memberdayakan, bahwa setiap orang selalu memiliki niat baik.

Setiap hari tentu banyak kejadian dimana mempengaruhi perilaku kita. Bisa jadi kita tiba-tiba dimarahi orang lain, tetapi sadari, bisa jadi bukan berarti mereka benci kepada diri kita. Bisa jadi karena keadaan, bisa jadi karena ketakutan, bahkan bisa jadi karena rasa sayang dalam expresi yang kurang tepat.

Tentu dengan secara sadar belajar hal-hal seperti ini, insyaallah membuat kita lebih mawas diri akan perilaku dan kata-kata kita. Kita belajar memiliki niat terbaik dan memilih untuk menjadi orang yang baik kepada semua orang yang kita temui.

Secara sadar, kita akan akan menemukan hari-hari dipenuhi dengan lebih banyak momen positif. 


Terima kasih sudah membaca tulisan ini sampai selesai.

Semoga bermanfaat.


PS. Oh ya, kalau kamu mau belajar "mencintai dan merawat diri" lebih baik. Klik disini.

Simple man, High Attitude