Pengen Merdeka. Terus perlu ngapain?

Tema tentang keinginan, cita-cita, goal selalu menarik dan tidak ada abisnya...

itulah yang membuat manusia diciptakan di muka bumi dan ditunjuk sebagai khalifah.
mungkin....

Bisa jadi temen-temen yang baca sudah memiliki suatu keinginan :

Bisnis ingin mencapai penjualan 1 milyar sebulan
Punya tabungan min 12x kebutuhan sebulan
Punya rumah min 100m2
Punya kendaraan yang harganya sekitar 200an juta
Punya pasangan yang selalu mengerti, punya anak yang selalu nurut
Punya badan ideal, kuat lari 5 km tanpa berhenti, sangat jarang sakit
Rajin sholat, ngaji, sedekah
Punya teman-teman yang selalu support dan peduli
Bisa liburan keluar kota sebulan sekali, keluar negeri setahun sekali
dan buanyak lagi lainnya deh.....

kalau ditulis gak bakal blog ini cukup.
.
.

tapi ambil saja satu atau dua goal untuk studi kasus.

Ada orang mau berat badan ideal, selalu sehat, tapi makannya sembarangan, olahraga males?
Ada orang mau masuk kuliah kedokteran UI, tapi gak mau belajar, milih main game terus, rebahan aja?
Ada orang mau omzet-nya naik 2x, 5x, 10x tapi memilih ngibahin berita viral di warung, sibuk kepoin IG dan tiktok?

Keinginan dan perilakunya gak nyambung!

Apakah itu berarti goalnya gak tercapai?
Ya dalam kondisi-kondisi "tertentu" mungkin bisa saja.
Tapi secara umum tidak.

Mungkin temen-temen pernah merasakan "beruntung"
atau kadang disebut "beginners luck"

Tapi secara umum, kalau gak nyambung, apa yang kita inginkan ya, tidak tercapai.


Kenali Sensory Acuity

Ini adalah suatu "feeling" atau bisa masuk suatu "skill" dimana kita tidak sadar kita tahu atau merasakan apa yang kita lakukan akan bisa mencapai hal tersebut.

Semakin banyak pengalaman hidup kita, biasanya kita akan lebih sensitif dan bisa memilih perilaku ataupun hal mana yang bisa membuat goal kita tercapai.

Kadangkala sulit diceritakan atau diukur, tapi sebenarnya kita bisa melihat tanda-tandanya, atau bahkan bisa diukur.

Kita ambil studi kasus temen :
"Pengen punya 3 cabang."

Dari hal ini mungkin kita bisa explorasi dulu agar menjadi goal yang "well form"

"Bisnisnya memiliki 3 cabang baru sebelum tanggal 30 Desember 2022"

Maka disini perlu di perjelas :
- kriteria cabang itu seperti apa? apa harus toko fisik, bedak di pasar, kios?
- seperti apa visualiasi dari cabang itu?
- 3 cabang baru itu dimana? di satu kota? atau di kota mana saja?

.
.


"Bisnis memiliki 3 toko cabang baru di kota Lampung, Semarang, dan Surabaya sebelum tanggal 30 Desember 2022"

Kita bisa explorasi lagi lebih dalam :
- apakah itu penting? kenapa?
"misalnya memerlukan tabungan senilai 3M : untuk biaya hidup, anak sekolah, bayar hutang.

1 cabang saat ini maksimal hanya menghasilkan omzet 100jt, kalau mau meningkatkan omzet signifikan sesuai target, harus punya 3 cabang (ini level keyakinan)"

- bisa klarifikasi di poin diatas? atau ada cara lain?
- cara mana yang paling masuk akal dan bisa dikerjakan? 
"tetap dipilih cara diatas"
.
.


Maka, mulailah kita membuat gambaran yang spesifik tentang kejadian itu :

Misalnya :
- Proses apa yang kamu lihat ketika membuka cabang?
"saya mentransfer uang sewa toko kepada pemilik toko"
"saya merenovasi toko baru agar memiliki tampilan yang bagus dan sesuai"
"saya melihat kurir datang mengambil stock untuk dikirim ke toko baru"
"saya mencium bau karpet baru yang sudah di display di rak toko baru"
"saya mendengar pasangan bilang ke saya : Toko ini luas dan nyaman ya"

coba visualisasikan, dan dapatkan satu "anchor" yang paling kuat sebagai bukti itu sudah tercapai.

Nah dalam menggambarkan hal-hal diatas, kita memerlukan Sensory Acuity.


ilustrasi http://yiqiaowang.com/


Di setiap prosesnya kita bisa membuatnya lebih rinci lagi.

Misalkan ketika kita transfer uang toko ke pemilik toko,
disana pasti ada angka-nya berapa. Bisa 100jt untuk sewa setahun.
Maka kitapun bisa turunkan lagi, dari mana 100jt itu?
Apa dari tabungan hasil profit bisnis? dari investor? dari hutang?

Lalu turunkan lagi,
misalkan 100jt itu tabungan hasil profit bisnis.
Maka berapa target profit per bulan?
Berapa jumlah produk terjualnya per minggu?
Berapa pelanggan yang diperlukan setiap harinya?
Dari mana menemukan pelanggan atau pembeli tersebut?
.
.

Tentu menjawab semua ini memerlukan energi dan fokus yang sangat besar.

Banyak orang tidak mau repot.
Udah jalanin aja, gak usah dipikir.

tentu ini pilihan masing-masing.

Ibaratnya ada orang mau jadi juara olimpiade tapi cuma mau nonton youtube aja
ada orang mau masuk surga tapi gak mau sholat, gak mau ngaji, gak mau sedekah, kerjaannya bikin sebel orang lain.
ada orang mau negaranya merdeka, tapi sembunyi terus, ngumpet terus, kalau ada musuh diem aja.

"Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."
(soekarno)
.
siapa yang pengen banget mutiara, tapi cuma mau berkhayal saja, berangan-angan saja, apa bisa? Pengen mutiara cuma merencanakan saja, berharap orang lain membantunya mengambilkan mutiara? hanya berbicara lantang pada semua orang ingin mutiara, memberikan tutorial dan kelas cara mencari mutiara, tapi dia sendiri enggan mencari langsung ke lautan....

Apa bisa tercapai? 
Ya, saya tidak tahu.



semoga mengharukan.
merdeka.

17 Agustus 2022





Simple man, High Attitude