Krisis, Inflasi, Resesi. Bagaimana Kamu Ngelola Duit?

 Akhir-akhir ini banyak teori-teori keuangan yang beredar. Tentang inflasi, tentang suku bunga, tentang deflasi, dan istilah-istilah yang gak jelas.

Dipakai biar kelihatan keren, cool, dan pinter.

.

Tapi di tulisan sekarang ini saya pengen mengajak ke kondisi riil kita sehari-hari.

Mungkin bukan bahas tentang subsidi, naiknya harga BBM sama elpiji, minyak goreng yang masih mahal, harga tepung makin naik aja, atau cabe yang lebih mahal dari daging.





Prinsip ekonomi yang paling penting dalam pengelolaan uang sebenarnya adalah :

Bagaimana pengeluaran lebih kecil dari pada pemasukan.

Udah itu aja sih...

.

Mau dari level anak TK sampai kuliahan

dari yang masih jomblo sampai yang udah punya 4 pasangan

dari kelas rumah tangga sampai negara

kayanya itu adalah prinsip yang paling fundamental.

.

Bener gak sih?

Di jaman sekarang ketika gengsi itu menjadi sangat penting, perlu buat tampil, perlu barang branded biar masuk circle, dan hal-hal lain sebenarnya adalah permainan persepi saja.

Hebatnya brand-brand besar maupun bisnis membuat persepsi.

Bagaimana mereka membuat orang yang sebenarnya tidak perlu barang tersebut, merasa jadi pengen lalu beli.

Kalau saya punya bisnis, tentu saya juga harus melakukan hal tersebut. Menukar value yang saya punya untuk uang, agar saya juga bisa memenuhi kebutuhan sehari hari. Bagaimana value saya memberikan manfaat dan menyelesaikan masalah dari pelanggan saya.

Kembali ke topik. Dimasa seperti ini ada beberapa rumusan dasar yang perlu kita pahami :

  1. Cek kembali sebenarnya berapa "nilai cukup" kamu / keluarga kamu. Apakah cukup 1jt per bulan? apa cukup 5jt per bulan? apa cukup 10jt per bulan? apa cukup 100jt per bulan?
  2. Bandingkan antara pemasukan saat ini dengan nilai cukup kamu? Jika pemasukan masih lebih besar daripada pengeluaran, selamat!
  3. Jika masih ada kewajiban, seperti hutang, cicilan, dan sejenisnya, usahakan bayar atau negosiasikan hutangnya. Siapa tahu bisa dapet kelonggaran, atau malah di bebaskan dari hutang. Ingat, hutang di dunia itu dibawa mati!
  4. Pikirkan cara untuk bisa meningkatkan dan menambah penghasilan. Misal bagaimana bisa naik karir dan gaji naik. Bagaimana bisa dapet bonus / prestasi lebih di kantor. Kalau bisnis, bagaimana bisa meningkatkan penjualan, konsumen makin banyak, beli makin banyak. Cari peluang penghasilan tambahan dengan cepat, misal jadi freelancer (pakai skill / keahlian yang kamu punya), atau jadi sales produk temen dan sebagainya. Ingat untuk selalu pilih yang halal yaaaaa....
  5. Berhemat. Fokus pada hal-hal yang essensial. Cari alternatif produk atau solusi yang lebih terjangkau dengan kualitas yang sama. Jika di rumah banyak barang yang tidak terpakai, jual saja.
  6. Menabung. Sisihkan 10-20% penghasilan ke rekening tabungan yang wajib dipisahkan lebih dulu
  7. Mulai investasi. Coba dari hal yang simple dan terjangkau, misalkan emas atau tanah atau bisnis. Tapi pastikan dulu sudah paham ilmunya sebelum berinvestasi ya, karena sekarang banyak banget investasi tipu-tipu / scam! Hati-hati!
  8. Bayar zakat jika sudah masuk nisab. Jika belum, usahakan tetap sedekah walau sedikit. Jika tidak ada uang, sedekahkan saja waktu/tenaga/perhatian/ilmu untuk orang lain. 
  9. Selalu berdoa dan bersyukur atas apapun kondisi kita. Manusia tugasnya berikhtiar. Serahkan hasilnya pada Allah.

Semoga bermanfaat.


Simple man, High Attitude