Investasi di masa inflasi

 US sudah mengumumkan inflasi di bulan Juni 2022 sebesar 9% lebih!

ini adalah rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir lho, dan sebelumnya sudah tembus 8%. Data ini hanya lah statistik saja, karena faktanya di kehidupan sehari-hari bahan makanan sudah naik lebih dari 10% dan bahan bakar sudah naik sampai 50% 

itu di US lho...

lalu bagaimana di Indonesia.


Saya banyak sekali mengexplore tentang peluang di masa krisis ataupun di era inflasi tinggi ini. Dan banyak sekali temen-temen pembelajar di youtube yang sharing ini adalah peluang untuk menjadi kaya!

Dan ini semua tentang mindset...

Bagi banyak orang, inflasi adalah momok yang menakutkan. Harga barang naik tinggi, bunga bank tinggi, susah cari pembiayaan, modal produksi meningkat, dan bisa jadi akan banyak juga bisnis / pabrik yang tutup.

Tapi di sisi lain, bisa jadi ini adalah peluang. Karena akan ada kesempatan-kesempatan untuk bisa mendapatkan peluang untuk mendapatkan asset dengan harga yang murah.

Nah kita sedikit bahas, bagaimana memanfaatkan momen ini.

Yang pertama : secara mendasar yang paling penting di saat ini adalah berhemat. Jaga agar gaya hidup tetap mudah, bahkan kalau bisa mencoba hidup minimalis bahkan frugal living. Simpanlah cash, dan bersiaplah untuk berinvestasi ketika crash datang.

Yang kedua : tetaplah menjaga agar tetap berpenghasilan. Jika karyawan, teruslah bekerja dan teruslah belajar untuk meningkatkan skill dan kemampuan agar perusahaan kamu tetap bisa berjalan dengan baik. Bantu bos kamu di kantor untuk terus menghasilkan penjualan, menekan cost, dan menjaga profitabilitas.

Ingat, kalau perusahaan kamu bangkrut, bisa jadi kamu akan kehilangan penghasilan.

Buat yang memiliki bisnis, tentu buat agar bisnis kamu berjalan se-efisien mungkin. Optimalkan sumber daya yang ada saja dibandingkan merekrut orang baru. Outsource saja jika memang bisa. Cari peluang untuk menghemat pengeluaran, tentu tanpa menurunkan kualitas yang diberikan pelanggan. Jaga baik-baik pelanggan yang loyal dan menjaga bisnis kamu bertahan.

Yang ketiga : mulailah berinvestasi. Ada kemungkinan besar akhir tahun ini, atau tahun depan kita akan menghadapi krisis di pasar modal ataupun di asset-asset lain. Ingat kejadian di tahun 2020 yang lalu ketika di awal covid? Ya, semua harga saham rontok, harga reksadana turun, emas turun, banyak properti di jual murah.

Kemungkinan besar kesempatan itu akan datang lagi....

Itulah kenapa kita perlu mempersiapkan cash agar bisa belanja "asset" ketika waktunya datang.


Berikutnya, ketika banyak orang panik menjual asset-assetnya terjadi. Apa yang bakal kamu lakukan?

Apa ikut-ikutan menjual juga?


Seorang investor sejati akan masuk membeli asset-asset ketika pasar panik dan menjual asset dengan harga yang murah!


Nah, sebelum waktunya tiba, kita akan coba pelajari. Sebenarnya di masa inflasi tinggi ini, asset apa yang layak kita beli? Apa yang berpeluang memberikan kita keuntungan?

*ini bukan rekomendasi jual atau beli!



Saya sendiri juga masih melakukan riset tentang hal ini, tapi ada beberapa catatan yang bisa saya bagikan ke teman-teman semua.

1. Property

Di masa inflasi ini, kemungkinan suku bunga akan naik. Akan mulai banyak kredit macet, dan agunan akan mulai banyak dipasarkan agar terhindar dari gagal bayar. Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan harga property dibawah harga pasarannya.

Coba cari explore teknik mencari property yang pernah di sharing oleh Dolf de Ross. Misalnya kalau mau property rumah, cari yang lokasinya di lokasi yang sedang bertumbuh. Lebih bagus lagi kalau propertynya sudah ada passive income-nya misal ada kos-kosannya, bisa disewakan untuk mini market, kantor, ghost kitchen, laundry, air isi ulang, dll.

Pelajari bagaimana cara menemukannya, lalu cara negoisasinya, dan cara pembayarannya.

Kekurangan dari asset di real estate ini adalah perlu modal besar. Bisa jadi kita perlu uang minimal 500jt sampai lebih dari 1 M untuk mengakuisisi. Coba pikirkan juga untuk bisa berkolaborasi, jika ada property yang menarik, kontak saya juga yaaaaa....


2. Emas Perak (cripto?)

Inflasi artinya nilai mata uang itu menurun terhadap barang-barang terutama emas dan perak. Tentu di masa seperti sekarang ini bisa jadi emas dan perak tidak lagi dominan, karena munculnya "emas baru".

Harga biasanya akan melonjak sesaat, kemudian turun kembali, dan akan mencapai kesetimbangan baru. Jadi hati-hati juga jangan sampai terjebak FOMO (takut ketinggalan yaaa)

Catatan : Di tanggal 16 Juli 2022, harga emas mulai turun lagi sampai di bawah 900rb an.

Kemungkinan akan turun sampai 850rb, ini kesempatan untuk mulai beli. Cicil.
Lalu jika harga turun kembali sampai 800rb, beli lagi. Cicil lagi...
Misalkan harga turun sampai 700rb, beli lagi 2x lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Nah, disini kita perlu untuk mengelola uang tabungan kita. Jangan langsung beli 1x All In ya...

Kalau bisa di awal, cukup beli sekitar 10% dari asset saja, lalu alokasikan untuk pembelian dibawahnya. Jangan serakah!


3. Komoditas (Energi, Minyak, Batubara, Pangan)

Bagaimana situasinya, manusia akan tetap memerlukan energi dan makanan. Sehingga sektor ini bisa jadi akan tetap bertahan karena kebutuhan primer manusia.

Kita bisa tidak harus menimbun batu bara, atau minyak goreng.

Kita bisa saja dengan membeli bisnis yang ada di sektor-sektor tersebut maupun turunannya. Misalnya toko kelontong yang menjual gas, minyak goreng, air mineral, beras, dll. Atau bisa membeli perusahaan terbuka yang bergerak di bidang-bidang. 

Coba perhatikan sektor-sektor : barang konsumen, energi, maupun komoditi.

Tentu prinsip dalam investasi adalah money management. Kelola cash dengan baik. Silahkan bagi-bagi dalam beberapa alokasi asset kelas yang berbeda

Misal : Jika ada tabungan 100 jt alokasikan

Barang konsumen : 30jt dengan strategy 3jt - 6jt - 9jt - 12jt 

Energi : 40jt dengan strategy 4jt - 8jt - 12jt - 16jt

Komoditi : 30jt dengan strategy 3jt - 6jt - 9jt - 12jt 


Cukup menarik ya...

Oh ya, sebelum melakukan alokasi investasi, yang pertama dan paling utama adalah menyisihkan dulu untuk dana darurat. Terutama untuk yang sudah berkeluarga ya...

Terutama buat kamu yang sudah berumur 40 tahun, harus benar-benar bijaksana dalam berinvestasi. Kamu harus bisa menghargai hasil kerja kerasmu sebelumnya, dan kesempatan untuk mengumpulkan uang lagi lebih terbatas. Energi udah beda, skill udah beda dibandingkan ketika berumur 20 - 30an.

So buat dulu Tabungan yang berisi dana darurat paling tidak 12x dari kebutuhan keluarga bulanan.

 

Ingat, di setiap krisis pasti ada peluang bagi yang berani mengambil kesempatan.

Silahkan tinggalkan komentar, rencana saya juga pengen bikin group diskusi bareng-bareng untuk berbagi pengalaman investasi di masa inflasi ini.

Simple man, High Attitude