Apakah Beli Bitcoin Sekarang Sudah Terlambat?

Bagi orang yang baru kenal crypto tentu sangat menakutkan sekali ketika mendengar harganya yang mencapai 1,7 M - 2 M per btc.

Mahal banget....

Aku gak mampu beli...

Atau takut kalau tiba-tiba harga drop, atau bahkan jadi 0

.

.

Tentu itu semua menakutkan

Membuat banyak pre-coiner ragu untuk memulai menyimpan asset bitcoin seperti halnya emas.

Tentu kita perlu mencari cara untuk menyelamatkan uang kita.

Asset yang sudah kita kumpulkan dengan tenaga, waktu, pikiran kita.

Tapi kalau kamu merasa baik-baik saja, mungkin juga bitcoin itu tidak penting.

.

Bitcoin itu akan berharga bagi orang yang "sadar" bahwa biaya hidup itu terasa makin mahal. Inflasi. Uang tabungan makin tak bernilai.

.

Dan jangan khawatir, Bitcoin masih berada di fase awal dan merupakan peluang investasi yang menjanjikan di masa depan. 5-10 tahun kedepan.


1. Bitcoin: Aset Kelas Terbaik Selama Satu Dekade Terakhir 

Jika bicara investasi, apa yang ada di benak kamu?

  • Tanah
  • Deposito 
  • Rumah
  • Ruko / kos-kosan
  • Franchise
  • Reksadana
  • Saham
  • Emas
  • ....

Coba jika kamu berinvestasi $1.000 (sekitar Rp15 juta) di Bitcoin pada tahun 2015, investasi tersebut akan bernilai lebih dari Rp5 miliar saat ini, menunjukkan keuntungan lebih dari 36.000%.

Jadi sekarang udah telat?

Ya, bitcoin sudah naik berlipat, dan menjadi aset terbesar ke-8 di dunia (di bawah emas, Nvidia, Apple, dll.). Tapi potensinya untuk terus naik masih terus terbuka lebar.

Orang-orang kaya beli

Perusahaan beli

Institusi beli

Negara juga beli

Bitcoin akan menjadi asset kelas baru sama seperti emas.




2. Bitcoin Adalah Gebrakan Generasi Saat Ini 

Setiap generasi memiliki "gebrakan" atau kelas aset yang dapat membuat banyak orang menjadi kaya:

  • Gold Rush (1800-an): Periode di mana banyak orang menjadi kaya dari penambangan emas. 
  • Saham (1900-an): Di awal kemunculannya, investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang sangat besar, seperti yang dialami Warren Buffett. 
  • Internet (2000-an): Orang-orang yang memanfaatkan awal era internet (membeli domain, iklan digital, membangun platform) menjadi kaya. 
  • Crypto & AI (Saat Ini): Pembicara percaya bahwa crypto dan AI adalah gebrakan di generasi sekarang, menawarkan peluang life-changing money yang tidak lagi ditemukan di aset yang sudah mature seperti emas, saham, atau internet saat ini. 



3. Pasar Crypto Masih Belum Mature dan Potensi Besar

Adopsi Institusi dan Pemerintah: Institusi besar dan pemerintah baru mulai mengadopsi crypto pada tahun 2024/2025, misalnya dengan persetujuan ETF Bitcoin. Ini memungkinkan old money untuk masuk ke pasar crypto dengan lebih mudah. 

CAGR Tinggi: Bitcoin masih memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 30-40% per tahun. Pasar crypto akan dianggap mature jika return tahunannya menyerupai S&P 500 (sekitar 10-15%).

Prediksi Harga Bitcoin akan mencapai $1 juta per Bitcoin dalam 5-10 tahun ke depan. 


Jadi mulailah mempunyai sedikit bitcoin, misalkan 1% tabungan Bitcoin. Bahkan Ray Dalio menyarankan 15% asset kita di emas dan bitcoin. 



4. Bitcoin Only

Bitcoin: Koin asli yang diciptakan Satoshi Nakamoto pada tahun 2008.

Altcoins (Alternative Coins): Koin selain Bitcoin, seperti Ethereum, Solana, TRX, dll. yang digunakan sebagai programmable money. (seperti tiket bus)

Untuk investasi, pastikan memilih bitcoin yang sudah terbukti dan solid seperti emas. 

"No Altcoins Last Forever, Only Bitcoin Last Forever."



5. Risiko dan Mentalitas dalam Investasi Bitcoin

Pasar bitcoin dibuka 7 hari seminggu, 24 jam. Tanpa ada istirahat.

Sehingga volatilitas memang tinggi dan harganya bisa turun rata-rata 30%. 

Memahami risiko ini, penurunan harga itu adalah fitur penting dan kesempatan untuk bisa membeli lebih banyak lagi.

Sehingga perlu mengelola money management dengan selalu sedia cash untuk membeli ketika harga koreksi.

Ingat pesan Changpeng Zhao (CZ), "If you want to get rich quick, don't touch crypto." 

Crypto bisa menjadi salah satu jalan tercepat untuk mencari uang, tetapi bukan cara kaya instant.


6. Strategi Investasi Crypto untuk Pemula 

Ada pendekatan yang biasanya dilakukan investor di bitcoin

Dollar Cost Averaging (DCA) vs. Lamsam:

Atau istilahnya cicil vs all in.


  • DCA: Membeli crypto secara bertahap dengan jumlah yang sama pada interval waktu tertentu (misalnya, mencicil Rp100 juta selama 10 hari). Cara ini sangat baik untuk bear market. 
  • Lump Sum : Menginvestasikan seluruh alokasi dana sekaligus (90%) pada satu waktu. Lebih baik dilakukan saat bull market.


Di situasi pasar pada bulan September 2025 ini, sepertinya memang lumpsum cukup cocok karena sudah ada di gelombang bull market yang diperkirakan akan berlangsung hingga Q1 2026.

Tapi andaikan harga turun, itu juga kesempatan bagus untuk beli cicil dari dana yang sudah dialokasikan dari active income.

.

.

Investasi Bitcoin, masih memiliki potensi besar untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan karena pasarnya belum mature dan adopsi institusional baru dimulai. 

Namun, penting untuk memahami risiko tinggi dan volatilitasnya, serta menggunakan strategi alokasi portofolio yang bijak seperti fokus pada Bitcoin sebagai aset jangka panjang.

Simple man, High Attitude