All in, maximalis, itu karena asset yang dikelola masih "kecil". Benarkah?

Disini kita coba kembalikan dulu ke fundamental :

- apa itu kaya? jelaskan.... jelaskan lagi dengan sangat spesifik.

- apa itu cukup?

.

.

2 pertanyaan itupun masih banyak orang yang tidak mampu menjawab.

.

entah tidak mau

atau tidak tahu apa maksudnya.

.

.

Secara psikologis, ternyata juga ada hubungan dengan nilai kelolaan asset seseorang.

Coba berhatikan misalnya orang yang mengaku bitcoin maximalist. All in bitcoin.

Karena ini bukan sekadar tentang tingkat keyakinan pada Bitcoin, melainkan tentang profil resiko seseorang akan berubah seiring posisi finansial mereka.

.

Bagi seseorang yang asetnya masih relatif kecil, katakan asset kelolaan 10-100 juta, tujuan utamanya bukanlah menjaga kekayaan, melainkan berharap dapat meningkatkan kekayaan secara eksponensial. 

.

Seringkali seseorang dengan aset kecil mungkin merasa sistem keuangan tradisional telah gagal atau tidak memberi mereka kesempatan. Gaji bulanan terasa seperti jalan yang sangat lambat menuju kemakmuran. 

Pengalaman ini membuat mereka melihat Bitcoin bukan sebagai aset investasi, tetapi sebagai satu-satunya jalan keluar atau "jalan pintas yang cerdas". Bagi mereka, risikonya asimetris:

  • Downside: Kalaupun assetnya hilang, nilainya masih kecil. Ini akan menyakitkan, tetapi tidak mengubah status quo mereka secara drastis. Mereka akan tetap "belum kaya".
  • Sebaliknya jika naik mereka berhara mengubah hidup mereka. Melompat dari kelas menengah ke bawah menjadi kaya raya. Potensi ini begitu besar sehingga menutupi risiko kerugian total.

.

Tentu faktor social media dan circle mereka juga sangat mempengaruhi. Apalagi sekarang di social media kita kerap disuguhi konten flexing. 

Sehingga tujuan mereka adalah perubahan hidup yang 10x atau 100x.

.

Cara lambat, strategi konservatif seperti diversifikasi dan pertumbuhan terasa tidak relevan dan bahkan membuang-buang waktu. 

"All in" adalah satu-satunya strategi yang terasa rasional untuk mencapai level "cukup" yang mereka impikan dalam waktu singkat.

.

Seringkali jika kelolaan masih dibawah 100jt, resiko itu tidak terlihat. Fokus mereka lebih pada potensi keuntungan yang terlihat (apalagi banyak cerita sukses orang lain yang menjadi miliarder dari crypto).

Padahal bisa yang sukses itu sebenarnyan cuma 1% saja lho.....

Mereka lupa ada risiko. misal kehancuran total, volatilitas ekstrem, kehilangan akses. 

Ini adalah bias optimisme yang didorong oleh kebutuhan mendesak untuk mengubah nasib.

.

.

.

Jika pembaca sudah memiliki kelolaan dana minimal 1 milyar.

Mendapatkan dengan jerih payah.

Ketipu sana sini.

Biasanya akan memiliki sudut pandang berbeda.

.

.

Fokus utama mereka bergeser dari "Getting Rich" menjadi "Staying Rich". 

Keduanya adalah dua disiplin yang sangat berbeda.


Penulis terkenal Morgan Housel menekankan bahwa getting rich membutuhkan pengambilan risiko dan optimisme. 

Sebaliknya, staying rich membutuhkan kerendahan hati dan paranoia—kesadaran bahwa kekayaan bisa hilang secepat datangnya. Orang ini sudah "menang". Tujuan utamanya sekarang adalah jangan sampai kembali ke titik nol.

.

"All in" pada satu aset adalah tindakan yang berlawanan dengan prinsip "Staying Rich". Ini menciptakan single point of failure (satu titik kegagalan) yang bisa menghancurkan semua yang telah ia bangun.

"The #1 Rule of Money is Survival". Tujuan utama mereka adalah untuk tetap berada dalam permainan selama mungkin. Diversifikasi bukanlah tanda kurangnya keyakinan pada Bitcoin. 

.

Sebaliknya, ini adalah strategi asuransi untuk memastikan kelangsungan hidup finansial. Mereka mungkin masih mengalokasikan porsi yang signifikan ke Bitcoin (misalnya 10-20% dari portofolio), tetapi mereka memastikan bahwa jika Bitcoin gagal total (risiko yang selalu ada, sekecil apapun), hidup mereka tidak akan hancur. Mereka masih punya asset lain mungkin emas, properti, dan aset lainnya.

.



"Freedom is the Ultimate Goal" 

Jika sudah belajar tentang financial freedom ataupun passive income ataupun aturan 4%. Maka orang-orang ini sudah bisa menghitung berapa angka cukup dan berapa asset yang diperlukan untuk mencapai tingkat kebebasan finansial tertentu. 

Mereka bisa mengontrol waktu mereka dan membuat pilihan hidup yang lebih leluasa. 

Adapun perubahan-perubahan sudah diantisipasi dan mempersiapkan skenario terburuk jika terjadi. 

.

Lalu menurut kamu apa strategy yang mau dipersiapkan untuk melindungi kebebasan dan gaya hidup yang sudah tercapai?


Selamat berpikir.....



PS. Tapi bang....

Coba lihat Michael Saylor dan Jack Mallers.

Emang asset kecil???????

.

Kita bahas berikutnya yuk!

Simple man, High Attitude